Juventus sejauh ini menjadi tim paling dominan di Serie A dalam satu dekade terakhir. Betapa tidak, Bianconeri memenangkan sembilan gelar Serie A berturut turut tanpa gangguan klub lain di Liga Italia. Namun, musim lalu dominasi mereka patah oleh Inter Milan, yang sukses merengkuh gelar Serie A di bawah komando pelatih Antonio Conte.
Kegagalan Juventus musim lalu dinilai lantaran kesalahan di internal manajemen Juventus serta kurangnya pengalaman Andre Pirlo di kursi manajer. Kini, dengan kembalinya Massimiliano Allegri memegang tongkat komando, Juventus mengisyaratkan bakal kembali ke DNA mereka, menjadi juara Liga Italia Serie A. Target juara Juventus itu didukung sejumlah faktor. Berikut lima faktor yang bisa membuat Juventus kembali merengkuh Scudetto musim ini:
Krisis finansial klub klub Serie A memburuk sejak pandemi merebak. Dilaporkan, pandemi membuat Serie A merugi sekitar 754 juta euro musim lalu. Sementara klub klub Liga Italia secara akumulatif mencatatkan jumlah utang hingga 2,8 miliar euro.
Juara Liga Italia musim lalu, Inter Milan, menjadi klub terbanyak yang punya utang. Tercatat, Inter berutang sebanyak 630,1 juta euro atau Rp 10,6 triliun. Kondisi ini memaksa mereka menjual sejumlah pemain kunci seperti Achraf Hakimi ke PSG dan Romelu Lukaku ke Chelsea. Di sisi lain, klub seperti AS Roma, AC Milan, dan Lazio juga terlilit utang dan mencatatkan kerugian besar.
Karena itu, tidak ada satu pun dari mereka yang mampu melakukan perekrutan besar untuk memperkuat skuat mereka. Juventus pun terdampak pademi serta mengalami kerugian besar. Hanya, Juventus terhitung masih beruntung gegara memiliki skuat yang lumayan mumpuni. Dengan pemain seperti Cristiano Ronaldo, Leonardo Bonucci, Paulo Dybala dan Federico Chiesa, Juventus bisa dibilang memiliki skuad terbaik di Serie A.
Dengan kondisi dan situasi tim rival yang tak mampu maksimal belanja pemain, menjadi keuntungan tersendiri bagi Juventus dalam perebutan gelar Serie A Liga Italia. Punya sederet pemain bintang adalah keunggulan, tapi musti pula dilihat peforma mereka. Beruntung bagi Juventus, para pemain mereka berada dalam performa bagus dalam beberapa bulan terakhir.
Banyak dari pilar utama Juventus memainkan peran penting untuk tim nasional mereka di gelaran Euro 2020 dan Copa America 2021. Ambil contoh Cristiano Ronaldo. CR7 menjadi pencetak gol terbanyak di Piala Eropa 2020 dengan 5 gol. Sebagai catatan, peforma Ronaldo menjadi kunci Timnas Portugal melangkah ke babak 16 besar. Contoh lain, trio Timnas Italia Federico Chiesa, Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini menjadi pemain starter reguler dalam kemenangan Italia di Euro 2020.
Alvaro Morata juga tampil apik untuk Timnas Spanyol dengan mencetak tiga gol di Euro 2020. Sementara Cuadrado adalah pemain kunci dalam perjalanan Kolombia di Copa America. Peforma apik para pemain tersebut di berbagai ajang internasional, menjadi modal penting buat Juventus untuk diperhitungkan sebagai kandidat serius juara Liga Italia musim ini.
Massimiliano Allegri kembali ke Serie A bersama Juventus setelah dua tahun pergi. Dua musim sebelumnya, Juventus dilatih oleh Maurizio Sarri dan Andrea Pirlo yang dianggap kurang mengilap dibanding catatan Allegri di Allianz Stadium. Allegri sebelumnya menghabiskan lima musim di Turin dari 2014 hingga 2019 dengan torehan lima gelar Serie A dan empat Coppa Italia.
Dalam periode itu, Allegri juga membawa Juventus finis dua kali sebagai runner up Liga Champions. Pelatih asal Italia itu kemudian meninggalkan Juventus dan menjalani cuti selama dua tahun tetapi sekarang kembali memimpin di Turin. Kembalinya Allegri benar benar membawa dampak moril dan kepercayaan diri kalau pelatih asal Italia itu bisa sekali lagi membawa Juventus kembali ke puncak Serie A.
Mempertimbangkan keadaan saat ini, Allegri dinilai sebagai orang yang tepat untuk membawa Bianconeri kembali ke puncak sepakbola Italia. Tidak seperti banyak tim lain di liga, Juventus memiliki skuad pemain yang telah memenangkan beberapa gelar dalam karier mereka. Duo bek tengah Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci telah bersama sama memenangkan delapan gelar Serie A bersama Juventus.
Pemain lain seperti Alex Sandro dan Danilo di lini pertahanan juga menjadi bagian penting dari skuat juara Juventus dalam beberapa tahun terakhir. Di lini tengah, pemain seperti Juan Cuadrado dan Federico Bernardeschi telah bersama Juventus selama 4 5 tahun terakhir dan telah memenangkan banyak gelar bersama tim. Selain itu, tentu saja ada sosok pemain terbaik di dunia, Cristiano Ronaldo.
Kapten Timnas Portugal itu sudah memenangkan banyak gelar utama di Inggris dan Spanyol dan sekarang melakukan hal yang sama di Italia. Pengalaman kolektif semua pemain ini dalam perspektif perburuan gelar pasti bisa membantu Juventus memenangkan Serie A di 2020 21. Bahkan pada usia 36, Cristiano Ronaldo masih kuat dan masih menunjukkan kepada semua orang mengapa dia adalah salah satu yang terbaik.
Kapten Timnas Portugal terus memecahkan rekor di Turin. CR7 tercatat sebagai top scorer Juventus dalam tiga musim terakhir. Meskipun Juventus finis keempat di klasemenmusim lalu, Ronaldo sukses memenangkan Sepatu Emas Serie A pertamanya dengan 29 gol. Seperti disebutkan sebelumnya, Ronaldo juga memenangkan Sepatu Emas di Euro dengan lima gol meskipun Portugal tersingkir di Babak 16 besar oleh Belgia.
Mantan pemain Real Madrid itu diyakini masih lapar akan gelar dan ngotot menjadi pemain terbaik di dunia. Hal itu membuat Cristiano Ronaldo punya memainkan peran penting dalam Juventus merebut gelar Serie A di musim mendatang.